Tampang

AI Makin Canggih, Tapi Etikanya Masih Abu-Abu?

13 Mei 2025 23:50 wib. 22
0 0
AI generatif dan tantangan etika serta regulasinya di Indonesia
Sumber foto: Google

Tampang.com | Sejak kehadiran ChatGPT dan berbagai platform AI generatif lainnya, masyarakat Indonesia mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk berbagai keperluan: menulis, mendesain, hingga membuat konten video. Namun di balik euforia penggunaan AI, muncul kekhawatiran soal etika, penyalahgunaan, hingga ketiadaan regulasi yang memadai.

Dari Konten Sekolah Sampai Propaganda Politik

Tak sedikit pelajar menggunakan AI untuk mengerjakan tugas. Sementara di ranah digital, AI mulai digunakan untuk membuat konten viral hingga iklan politik. Bahkan, sudah ada laporan tentang penggunaan deepfake untuk menyebar informasi palsu secara lebih meyakinkan.

“Tanpa etika, AI bisa menjadi alat manipulasi yang sangat berbahaya,” ujar Yuda Ardiansyah, peneliti teknologi dari ICT Watch.

Potensi penyalahgunaan AI makin nyata, apalagi jika digunakan untuk memanipulasi opini publik, menyebarkan hoaks, atau menggantikan pekerjaan kreatif tanpa izin pemilik hak cipta.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?