Mengenai hal tersebut, Catherine Wilson juga merasa perlu untuk meminta maaf kepada ibunya dan berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan.
Ia mengungkapkan bahwa mereka juga memiliki perjanjian pranikah yang mengatur bahwa hadiah yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali, serta menyinggung tudingan pihak Idham mengenai dirinya.
Alih-alih merespons dengan marah, Catherine Wilson mengatakan bahwa orang memiliki hak untuk berbicara, namun ia juga menegaskan bahwa perlu ada bukti atas tuduhan yang disampaikan.
Ia berharap agar kebenaran dalam kasus ini dapat terungkap. Dalam konteks perceraian yang mempengaruhi kondisi keuangan dan harta benda, situasi seperti yang dialami oleh Catherine Wilson juga menyoroti pentingnya pembagian harta bersama dan tanggung jawab finansial dalam perceraian.
Masalah seperti ini tidak hanya dialami oleh public figure tetapi juga banyak pasangan pada umumnya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban finansial dalam hubungan pernikahan.
Pada kasus perceraian seperti Catherine Wilson dan Idham Mase ini, perjanjian pranikah akan menjadi titik penting dalam menentukan hak kepemilikan atas aset yang diperoleh selama pernikahan.
Leasing mobil juga memiliki peran penting dalam pembayaran cicilan dan upaya penagihan jika terjadi tunggakan cicilan. Tanggung jawab finansial dalam menjaga status kepemilikan aset yang diperoleh selama pernikahan menjadi pertimbangan penting bagi pasangan yang berencana untuk bercerai.