“Walaupun teman-teman ngelihat gue orangnya haha-hihi segala macam, to be honest it’s not always haha-hihi di dalam sini," ujarnya, mengungkapkan kerentanan yang mungkin tidak terduga bagi banyak penggemarnya. Pernyataan ini menunjukkan sisi manusiawi dari seorang publik figur yang sering kali tersembunyi di balik senyuman dan tawa.
Vidi juga berbagi pemikiran mendalam mengenai dampak kemoterapi jangka panjang yang ia jalani. "2025 ini ada kemungkinan gue juga udah harus setop kemo gue karena it's been too long, dan kalaupun gue lanjutkan mungkin akan ada side-effect yang lebih parah di badan gue," tambahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa Vidi sangat mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin dialaminya jika ia terus melanjutkan perawatan tersebut.
Dokter yang merawatnya juga menekankan pentingnya menghindari stres, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan Vidi. Ia menyampaikan, "Penyakit gue ini kalau misalnya stresnya tinggi, inflamasinya pun tinggi." Kalimat ini menunjukan betapa besar pengaruh psikologis terhadap kondisi fisik penyakit mematikan ini. Di tengah keputusannya untuk berjuang melawan kanker, Vidi merasa keresahan yang sama dialami oleh banyak orang yang juga berhadapan dengan tantangan hidup lainnya.