Rokok Gadis buatan Dasiyah awalnya tidak dapat di terima di masyarakat lantaran pada kala itu masyarakat kota M masih memegang teguh budaya patriarki. Soeraja seorang laki-laki yang di temukan dan diangkat menjadi buruh kerja oleh Idrus ayah Jeng Yah pada saat terlibat perkelahian di pasar diangkat sebagai mandor untuk membantu Jeng yah membangun bisnis rokok kretek ayahnya.
Asmara Dasiyah dan Soeraja terjalin saat sering kali bertemu di tempat kerja pabrik rokok Idrus. Namun sayangnya, cinta mereka tidak direstui oleh kedua orang tua Dasiyah. Singkat cerita, Raja yang kala itu tau akan bakat Dasiyah dalam membuat saus rokok menemui Idrus ayah Dasiyah untuk meyakinkan ayah nya kalau rokok buatan Dasyiah bisa di jual belikan di pasar dan dapat bersaing dengan rokok lainnya.
Soeraja diterima kembali di keluarga Dasiyah dan mulai membangun bisnis Idrus dengan inovasi baru yaitu memperkenalkan rokok Gadis ke masyarakat. Hasil usahanya tidak sia-sia, rokok Gadis buatan Dasiyah dapat di terima dan di nikmati masyarakat kota M. Hal ini lah yang membuat persaingan industri rokok kota M menjadi amat ketat.