Agama Hindu dan Buddha memiliki sejumlah upacara dan festival yang mencerminkan kedalaman spiritual dan budaya masing-masing. Kedua agama ini, meskipun memiliki akar sejarah yang berbeda, telah berkontribusi pada kekayaan tradisi dan praktik yang merayakan berbagai aspek kehidupan dan kepercayaan. Artikel ini akan membahas beberapa upacara dan festival utama dalam kedua agama tersebut, serta makna di balik setiap perayaan.
Upacara dan Festival Utama dalam Agama Hindu
Diwali (Deepavali)
Diwali, dikenal juga sebagai Festival Cahaya, adalah salah satu festival Hindu yang paling populer dan meriah. Dirayakan selama lima hari pada bulan Oktober atau November, Diwali melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan. Selama Diwali, rumah-rumah dihias dengan lampu dan lentera, serta petasan dinyalakan untuk merayakan kemenangan Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran. Selain itu, festival ini juga menghormati kembalinya Lord Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan raja iblis Ravana, sebagaimana tercantum dalam epik Ramayana.
Holi
Holi, atau Festival Warna, dirayakan setiap tahun pada bulan Maret. Festival ini merayakan datangnya musim semi dan melambangkan persatuan serta kegembiraan. Selama Holi, orang-orang saling melemparkan bubuk warna-warni dan air berwarna, menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan semangat. Selain itu, Holi juga dikenal sebagai perayaan kemenangan dewa Krishna atas demoness Putana.
Navaratri
Navaratri adalah festival sembilan malam yang dirayakan untuk menghormati Dewi Durga. Festival ini jatuh pada bulan September atau Oktober dan melibatkan puasa, doa, serta tarian dan musik tradisional. Setiap malam, berbagai aspek dari Dewi Durga dipuja, dan festival ini berakhir dengan Vijayadashami atau Dussehra, yang menandai kemenangan kebaikan atas kejahatan.