Konflik dalam keluarga merupakan fenomena yang umum terjadi dan sering kali dapat menyebabkan ketegangan serta keretakan dalam hubungan. Untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara yang konstruktif, banyak keluarga yang mencari panduan dari berbagai sumber, termasuk prinsip-prinsip fiqh. Fiqh, sebagai ilmu hukum Islam, menawarkan prinsip-prinsip yang dapat membantu dalam menyelesaikan konflik dengan adil dan bijaksana. Salah satu tokoh yang sering dijadikan rujukan dalam hal ini adalah Gus Baha, seorang ulama terkemuka yang dikenal dengan pengetahuan mendalamnya mengenai fiqh dan aplikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pentingnya Musyawarah dan Keterbukaan
Gus Baha menekankan bahwa salah satu prinsip dasar dalam fiqh adalah musyawarah (diskusi) dan keterbukaan. Dalam menyelesaikan konflik keluarga, penting bagi semua pihak untuk terlibat dalam diskusi terbuka dan jujur mengenai masalah yang dihadapi. Musyawarah tidak hanya memungkinkan semua pihak untuk menyampaikan pandangannya, tetapi juga membantu dalam menemukan solusi yang lebih inklusif dan diterima oleh semua pihak. Dalam fiqh, musyawarah dianggap sebagai bentuk keadilan yang mendukung penyelesaian yang harmonis.
2. Mengutamakan Keadilan dan Kesetaraan