Tampang

Balas Balon Sampah, Korsel Bakal Putar Lagu K-Pop di Perbatasan Korut

11 Jun 2024 19:39 wib. 645
0 0
Balas Balon Sampah, Korsel Bakal Putar Lagu K-Pop di Perbatasan Korut
Sumber foto: google

Korea Selatan akan menyiapkan pengaturan ulang speaker berdaya tinggi di perbatasannya dengan Korea Utara sebagai tanggapan terhadap balon yang mengandung sampah dan tinja hewan dari Pyongyang akhir-akhir ini. Pemutaran lagu ini merupakan bagian dari strategi militer Korsel dalam rangka menjawab tantangan korut yang telah terjadi selama enam tahun terakhir.

Menurut laporan The Washington Times yang mengutip koran Chosun Ilbo Korea Selatan, lagu-lagu K-Pop, termasuk hits dari supergrup BTS, yang anggotanya saat ini sedang menjalani wajib militer, akan diputar. Pengaturan ulang ini juga mencakup siaran yang dijuluki "Suara Kebebasan", yang dimulai dengan lagu kebangsaan dan penjelasan mengapa Seoul melakukan kegiatan propaganda baru.

Pada Senin (10/6), Reuters melaporkan bahwa Korsel akan memasang puluhan speaker yang ditumpuk di sebuah rak besar setinggi enam meter dan lebar 3 meter di beberapa titik di perbatasan zona demiliterisasi (DMZ). Speaker ini akan digunakan untuk memutar pesan propaganda Korsel, seperti soal kebebasan dan budaya pop Negeri Ginseng yang selama ini dilarang keras oleh Pyongyang.

Laporan Chosun Ilbo dan Washington Times juga menyatakan bahwa puluhan sepiker ini akan memancarkan suara dan musik hingga 20 kilometer ke wilayah Korut dari perbatasan, yang mampu menjangkau banyak tentara dan warga sipil.

Sebelumnya, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan keputusan ini sebagai langkah yang diambil sebagai tanggapan atas balon yang dikirim oleh Korut. Pihak Korsel menyatakan bahwa propaganda menggunakan pengeras suara ini mungkin akan sulit diterima oleh pemerintah Korut. Namun, mereka berharap pesan propaganda ini akan membawa pesan dan harapan untuk militer dan warga Korea Utara.

Propaganda menggunakan pengeras suara telah menjadi salah satu taktik Korea Selatan dalam menghadapi Korea Utara, dan taktik ini telah digunakan sejak Perang Korea pada 1950-1953. Mantan Presiden Park Geun Hye bahkan menilai bahwa propaganda ini berhasil membuat sebagian warga Korut memberontak dan membelot ke Korsel.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.