Meskipun proses isbat penetapan Syawal sudah memiliki peraturan dan pedoman yang jelas, namun tetap banyak perbedaan pendapat di kalangan umat Islam terkait dengan penyelenggaraan sidang isbat ini. Beberapa pihak menegaskan pentingnya kesatuan dalam penetapan tanggal 1 Syawal agar umat Islam dapat merayakan Idul Fitri secara bersamaan, sementara pihak lain memperjuangkan kebebasan masing-masing wilayah untuk menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri berdasarkan hasil isbat lokal.
Keputusan dalam sidang isbat ini pun menjadi bahan perdebatan di kalangan umat Islam, terutama di era digital saat ini. Berbagai informasi dan kabar akan tersebar luas di media massa maupun media sosial, yang dapat memengaruhi persepsi dan tindakan umat Islam dalam menentukan awal puasa Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Oleh karena itu, transparansi dan kehati-hatian dalam menjalankan proses isbat sangatlah penting, agar keputusan yang diambil dapat diterima secara luas oleh umat Islam.
Kepentingan akan kesatuan penetapan 1 Syawal juga sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana umat Islam tersebar di berbagai belahan dunia dengan perbedaan zona waktu dan kondisi astronomi yang berbeda-beda. Koordinasi dan konsistensi dalam penetapan Syawal akan membantu umat Islam untuk merayakan Idul Fitri secara bersamaan, sehingga spirit persatuan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah dapat semakin terjaga.