Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk berbagi informasi, pendapat, dan kehidupan pribadi. Namun, penggunaan media sosial harus selalu diimbangi dengan etika yang baik, terutama dalam pandangan Islam. Gus Baha, seorang ulama yang dihormati, memberikan panduan dan tuntunan mengenai etika bermedia sosial dalam Islam yang perlu diperhatikan oleh umat Muslim. Berikut ini adalah beberapa prinsip penting yang disampaikan oleh Gus Baha terkait etika bermedia sosial.
1. Menjaga Akhlak dan Adab dalam Berinteraksi
Salah satu tuntunan utama Gus Baha adalah menjaga akhlak dan adab dalam berinteraksi di media sosial. Islam mengajarkan pentingnya akhlak yang baik dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam komunikasi daring. Gus Baha menekankan bahwa setiap unggahan, komentar, atau pesan yang kita buat harus mencerminkan akhlak yang baik dan sopan. Ini termasuk menghindari kata-kata kasar, fitnah, atau ujaran kebencian yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain.” Ayat ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berkomunikasi dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain.
2. Memverifikasi Informasi Sebelum Membagikan
Gus Baha juga menekankan pentingnya memverifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial. Dalam konteks media sosial, sering kali kita terjebak dalam penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan kebingungan dan dampak negatif. Islam mengajarkan agar kita selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Dalam Hadis Rasulullah SAW, “Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa jika ia menyebarkan semua yang ia dengar.” (HR. Muslim). Gus Baha menambahkan bahwa memeriksa kebenaran informasi tidak hanya melindungi orang lain dari dampak informasi yang salah tetapi juga menjaga integritas dan kejujuran kita sebagai individu.