Tampang

Mengenal 10 Perintah Allah dalam Kekristenan

19 Jul 2024 11:14 wib. 179
0 0
Mengenal 10 Perintah Allah dalam Kekristenan
Sumber foto: google

10 Perintah Allah, yang juga dikenal sebagai Dekalog, merupakan seperangkat prinsip moral dan etika yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya melalui Musa di Gunung Sinai. Perintah-perintah ini tercatat dalam Kitab Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:4-21 dalam Alkitab Perjanjian Lama. Mereka memiliki peranan fundamental dalam kekristenan sebagai pedoman hidup dan etika moral. Artikel ini akan mengulas setiap perintah dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai ajaran dan relevansinya dalam kehidupan Kristen hari ini.

 1. "Jangan Ada Padamu Allah Lain di Hadapan-Ku"

Perintah pertama menetapkan bahwa umat Kristen hanya boleh menyembah Tuhan yang satu. Ini adalah penegasan eksklusivitas dalam hubungan antara Tuhan dan umat-Nya. Dalam konteks kekristenan, perintah ini menekankan pentingnya memiliki iman yang murni dan tidak terpecah-pecah, serta menjauhkan diri dari penyembahan terhadap dewa-dewa atau kekuatan lain yang dianggap sebagai tandingan Tuhan.

 2. "Jangan Membuat Bagimu Patung Gerabah"

Perintah kedua melarang pembuatan dan penyembahan berhala atau patung sebagai representasi Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh gambar atau patung apapun. Dalam kekristenan, perintah ini mengajarkan pentingnya menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, bukan melalui objek fisik yang dapat menyesatkan.

 3. "Jangan Menyebut Nama Tuhan, Allahmu, dengan Sia-sia"

Perintah ketiga melarang penggunaan nama Tuhan secara sembarangan atau tanpa rasa hormat. Dalam kekristenan, ini mengajarkan umat untuk menghormati nama Tuhan dan menggunakan-Nya dengan penuh kesadaran akan keagungan dan kekudusan-Nya. Ini juga berfungsi sebagai peringatan terhadap penggunaan nama Tuhan dalam sumpah atau ucapan yang tidak benar.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?