Dalam konteks puasa bagi orang sakit dan musafir, Abdul Somad menjelaskan bahwa ada kelonggaran bagi mereka untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari. Namun, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan, seperti kondisi kesehatan yang benar-benar membahayakan jika tetap berpuasa. Abdul Somad menjelaskan bahwa umat Islam harus melakukan konsultasi dengan ahli medis atau ulama mengenai kondisi mereka agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
4. Masalah Makan dan Minum dengan Sengaja
Salah satu masalah fiqh yang sering muncul adalah terkait dengan makan dan minum dengan sengaja selama puasa. Abdul Somad menjelaskan bahwa jika seseorang makan atau minum dengan sengaja, maka puasanya batal dan harus menggantinya pada hari lain. Namun, jika seseorang tidak sengaja makan atau minum, seperti lupa bahwa ia sedang berpuasa, maka puasanya tetap sah dan tidak perlu diganti.
5. Berbuka Puasa dengan Cara yang Benar
Dalam hal berbuka puasa, Abdul Somad menganjurkan agar umat Muslim mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu berbuka puasa dengan kurma atau air sebelum melanjutkan makan malam. Hal ini tidak hanya mengikuti sunnah tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Abdul Somad menekankan pentingnya berbuka puasa dengan cara yang benar, yaitu dengan berdoa dan mengucapkan doa berbuka puasa sebelum makan.
6. Puasa bagi Wanita Hamil dan Menyusui
Puasa bagi wanita hamil dan menyusui merupakan isu yang sering menjadi perdebatan. Abdul Somad memberikan panduan bahwa wanita hamil dan menyusui yang merasa khawatir akan kesehatan dirinya atau anaknya boleh tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari. Namun, mereka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ulama mengenai kondisi mereka agar keputusan yang diambil tidak merugikan.