Tampang

Lebaran ala Nabi Muhammad vs Tradisi Indonesia: Mana yang Lebih Khas?

30 Mar 2025 12:21 wib. 34
0 0
Lebaran ala Nabi Muhammad vs Tradisi Indonesia: Mana yang Lebih Khas?
Sumber foto: iStock

Setiap tahun, Lebaran menjadi momen yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia. Beragam tradisi dan kegiatan menyemarakkan perayaan ini hadir di setiap daerah, menciptakan suasana yang penuh keceriaan. Beberapa di antaranya adalah tradisi sungkeman, kumpul keluarga, serta bagi-bagi uang yang dikenal dengan sebutan THR (Tunjangan Hari Raya). Namun, jauh sebelum tradisi ini ada, Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan cara-cara yang sehat dan penuh makna dalam merayakan Idul Fitri yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi umat Islam di Indonesia.

Menurut informasi yang diperoleh dari situs Akwa, Nabi Muhammad menyambut Idul Fitri sebagai hari yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Persiapan perayaan bahkan dimulai sejak malam hari sebelum Idul Fitri. Momen ini menjadi penting karena menunjukkan betapa besar rasa syukur dan kegembiraan dalam merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa.

Di pagi hari Idul Fitri, Nabi Muhammad akan mandi dan membersihkan gigi menggunakan siwak, sebuah tradisi yang juga memiliki manfaat kesehatan yang tinggi. Setelah itu, beliau mengenakan pakaian terbaiknya yang bersih dan wangi, mencerminkan penghormatan terhadap hari yang istimewa ini. Ritual sederhana namun mendalam ini menunjukkan bahwa penyucian diri dan penampilan adalah bagian dari persiapan untuk beribadah dan merayakan.

Setelah bersiap-siap, Nabi Muhammad menuju masjid untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri. Selama perjalanan menuju masjid, beliau senantiasa menyapa orang-orang di sekitarnya dengan senyuman, menciptakan ikatan sosial yang erat di antara umat. Ini adalah contoh nyata betapa pentingnya membangun hubungan baik dengan sesama dalam suasana meriah seperti Lebaran.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?