Dalam Al-Quran, keberadaan Nabi Ilyas juga dikaitkan dengan keberanian untuk berjuang melawan kezaliman dan memperjuangkan kebenaran. Surah Al-An'am ayat 86 menggambarkan Nabi Ilyas sebagai salah satu rasul yang berada di antara rasul-rasul yang bertugas menyampaikan kebenaran kepada umat manusia. Dalam ayat tersebut, Nabi Ilyas disebut sebagai salah satu orang yang termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ketika kita membaca kisah Nabi Ilyas, kita juga diajak untuk merenungkan arti kegelapan dalam kehidupan. Kegelapan tidak hanya berarti ketiadaan cahaya secara harafiah, tetapi juga melambangkan kesulitan, keputusasaan, dan segala bentuk godaan yang menghalangi manusia untuk mencapai kebenaran. Kita diajarkan melalui kisah Nabi Ilyas bahwa meskipun terjebak dalam kegelapan, kita harus tetap teguh pada kebenaran dan berusaha keras untuk menemukan cahaya dalam keadaan gelap tersebut.
Kisah Nabi Ilyas juga menegaskan bahwa kebenaran tidak selalu disambut dengan baik oleh masyarakat. Nabi Ilyas menghadapi berbagai rintangan dan perlawanan saat menyampaikan kebenaran kepada umatnya. Akan tetapi, kegigihan dan keberanian beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap memperjuangkan kebenaran meskipun dihadapi dengan situasi yang kelam.