Dalam ayat 17, Luqman al-Hakim melanjutkan nasihatnya kepada anaknya dengan memerintahkan untuk melaksanakan salat dengan baik. Dia mengatakan, "Wahai anakku sayang, laksanakanlah salat" dengan memperhatikan segala rukun dan sunahnya. Tindakan Luqman ini menunjukkan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab, mengarahkan anaknya untuk melakukan kewajiban agama. Secara keseluruhan, perintah ini mencerminkan pendekatan Luqman yang sangat humanis.
Dalam surah Luqman, Allah SWT mengabadikan nasihat Luqman kepada anaknya sebagai pelajaran bagi umat manusia. Salah satu nasehat yang disampaikan adalah pentingnya menjaga salat. Salat merupakan tiang agama yang harus dilaksanakan dengan penuh ketaatan dan kesadaran. Luqman memberikan teladan yang sangat baik dengan mengingatkan anaknya akan pentingnya salat dalam kehidupan sehari-hari.
Menjalankan salat dengan baik bukan hanya sekedar rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Luqman mengajarkan kepada anaknya bahwa salat adalah tiang utama dalam membangun hubungan yang kokoh dengan Sang Pencipta. Dengan memerintahkan anaknya untuk melaksanakan salat, Luqman mengajarkan tentang Perintah Luqman kepada anaknya untuk melaksanakan salat dengan baik juga mencerminkan tanggung jawab seorang ayah dalam mendidik anak. Luqman ingin memastikan bahwa anaknya memahami pentingnya salat dalam kehidupan mereka. Tanggung jawab seorang ayah tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan fisik anak, tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai spiritual dan agama yang kuat dalam diri anak.
Dalam konteks saat ini, pesan Luqman tentang pentingnya salat juga sangat relevan. Dengan segala distraksi dan tuntutan kehidupan modern, seringkali salat menjadi kewajiban yang terpinggirkan. Nasehat Luqman mengingatkan kita akan urgensi menjaga kewajiban agama, terutama salat sebagai tiang utama dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
