Ibadah haji tahun ini berlangsung di tengah kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Suhu siang hari dilaporkan mencapai lebih dari 45°C, sementara malam hari bisa terasa sangat dingin. Situasi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah yang datang dari berbagai belahan dunia untuk menjalankan rukun Islam yang kelima ini. Dengan suhu yang begitu tinggi dan perbedaan temperatur yang signifikan antara siang dan malam, menjaga kebugaran tubuh menjadi sangat penting untuk menikmati ibadah haji secara maksimal.
Pertama-tama, hidrasi merupakan kunci utama dalam menjaga kebugaran. Dalam cuaca ekstrem, tubuh akan kehilangan banyak cairan melalui keringat. Oleh karena itu, jemaah diimbau untuk selalu membawa botol air minum dan meminumnya secara teratur. Selain air putih, minuman elektrolit juga dapat menjadi pilihan untuk menggantikan mineral yang hilang. Dengan demikian, jemaah dapat menghindari dehidrasi yang dapat mengganggu aktivitas ibadah mereka.
Selain menjaga asupan cairan, pola makan yang sehat juga sangat penting. Jemaah dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral. Sayuran, buah-buahan, dan sumber protein seperti daging ayam atau ikan harus diutamakan. Menghindari makanan berat atau berlemak dapat membantu menjaga stamina tubuh selama menjalankan aktivitas haji yang cukup padat.