Semua orang sudah merasa resah, termasuk Umar. Tak rela rasanya kalau meng-qisos laki-laki penjamin, yang jelas-jelas tidak bersalah untuk kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Lelaki penjamin sudah siap pada posisinya untuk diqisos dan eksekutor pun sudah siap pada posisinya.
Ketika adzan magrib hampir berkumandang, terdengarlah teriakan seorang lelaki dari atas bukit.
“Hentikan! Hentikan! Jangan qisos lekaki itu, ini aku datang!”
Semua orang lega dan menunggu laki-laki yang berteriak tadi datang.