Bahlil Lahadalia, dalam kesempatan tersebut, mendengar aspirasi warga dengan seksama. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Menurutnya, memastikan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam merupakan keharusan agar pembangunan yang dilakukan bermanfaat bagi semua pihak. Kunjungan ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk menjembatani aspirasi masyarakat dan kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi.
Di tengah isu-isu lingkungan yang sering kali mengemuka mengenai industri tambang, pendapat masyarakat adat di Pulau Gag sangat krusial. Mereka berbagi cerita tentang bagaimana laut dan hutan mereka tetap bersih dan terawat. Ini menjadi sinyal bahwa pengelolaan sumber daya alam yang baik dan keharmonisan dengan alam masih bisa dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal.
Pernyataan warga Pulau Gag yang menegaskan bahwa berita tentang kerusakan lingkungan itu hoaks menunjukkan adanya keinginan untuk melindungi identitas dan warisan budaya mereka yang terhubung erat dengan alam. Dalam dialog tersebut, muncul gagasan mengenai pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek-proyek yang berdampak langsung kepada kehidupan mereka.