Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengunjungi Pulau Gag di Raja Ampat, Papua Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi lingkungan dan mendengar aspirasi masyarakat terkait operasional tambang GAG Nikel. Kedatangan Bahlil disambut dengan antusias oleh warga setempat yang mengibarkan spanduk bertuliskan, “Laut Kami Bersih, Berita Pulau Gag Hancur itu Hoax.” Melalui spanduk tersebut, masyarakat adat ingin menegaskan bahwa informasi negatif tentang kerusakan alam di Pulau Gag tidak benar dan hanya merupakan berita bohong.
Dalam kunjungannya, Bahlil berharap untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang di daerah tersebut. Namun, warga Pulau Gag justru menyampaikan sebaliknya. Mereka menegaskan bahwa alam mereka masih terjaga dengan baik, meskipun aktivitas tambang berlangsung. Hal ini menjadi sorotan penting dalam konteks keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah Papua Barat.
Masyarakat Pulau Gag menyampaikan bahwa penghentian operasional tambang GAG Nikel berdampak signifikan terhadap perekonomian mereka. Sebelum adanya penghentian, banyak warga yang bergantung pada aktivitas tambang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rencana investasi dan pengembangan ekonomi yang sebelumnya dijanjikan kini lampau suram, sehingga warga meminta agar tambang bisa beroperasi kembali demi menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.