Dalam kacamata proxy war atau perang boneka atau dalam bahasa Jawa ‘nabok nyilih tangan”, saat ini FPI merupakan “boneka” yang sangat ideal untuk dibenturkan. Pertama, FPI memiliki pemimpin yang dipandang kharismatik oleh anggotanya. Kedua, anggota FPI dikenal militan. Ketiga, saat ini FPI mempu menyedot dukungan dari berbagai kelompok Islam lainnya. Dan, bisa dikatakan, saat ini FPI telah menjadi kutub tersendiri dalam peta kekuatan politik nasional.
Saat ini pun FPI tengah diterpa kasus chat mesum yang menyeret pimpinan FPI, Rizieq Shihab, diduga sebagai pelakunya. Tentu saja, kasus ini mendapat penyangkalan dan dianggap sebagai bentuk kriminalisasi oleh anggota FPI dan pendukungnya. Kasus chat mesum ini tentu saja berdampak pada menguatnya militasi anggota FPI dan meningkatkan solidaritas kepada FPI. Karenanya, bisa dikatakan, kasus chat mesem sebagai upaya pengkondisian untuk menguatkan salah satu pihak yang dibenturkan.
Tetapi, apapun itu, proxy war yang semakin jelas ini akan merongrong Jokowi sebagai sasaran antaranya. Selanjutnya, proxi war akan disasarkan kepada NKRI.
Artikel tentang FPI Vs GMBI