Tampang

Spekulasi di Balik Teror Bom Kampung Melayu

25 Mei 2017 13:44 wib. 3.328
0 0
Spekulasi di Balik Teror Bom Kampung Melayu

Dibawanya kartu tanda pengenal oleh provokator saat melakukan aksinya merupakan kejanggalan. Apalagi jika kartu identitas itu menunjukkan keanggotaannya dalam salah satu institusi. Dan, ditangkapnya provokator yang membawa KTA polisi bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya pernah terjadi pada Agustus 2015. Celakanya, sampai saat ini belum ada klarifikasi dari Polri tentang dua peristiwa tersebut.

Belakangan ini ada sejumlah upaya menyeret FPI ke dalam benturan fisik. Dimulai dengan bentrokan yang terjadi selepas Aksi 411 yang terjadi pada 4 November 2016. Kemudian disusul dengan baku pukul antara kader PDIP dengan (katanya) anggota FPI pada 6 Januari 2017. Sebelumnya, pada 12 Januari 2017, massa FPI dicoba dibenturkan dengan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI.

Jelang hari pencoblosan Pilgub DKI 2017 setidaknya ada 2 kali upaya provokasi terhadap FPI. Pertama, terjadi pada saat FPI menggelar kegiatan Isra Miraj di Cawang pada 15 April 2017. Saat itu sebuah mobil Toyota Avansa yang sedang terbakar bergerak mundur dan mengarah kepada jamaah yang tengah berkumpul. Di tengah kobaran api yang membakar mobil, pengemudi melompat keluar lantas melarikan diri.

Pertanyaannya, siapakah pengemudi mobil yang sangat berani dan tenang dalam menjalankan aksinya tersebut? Bukan hanya itu, pengemudi mobil memiliki perhitungan berskala detik. Ia tahu kapan membakar mobil, kapan memundurkan mobil, dan kapan harus melompat keluar dari mobil. Jika peristiwa di Cawang dikatagorikan ke dalam aksi teror, maka modus  tersebut terbilang baru karena belum pernah terjadi sebelumnya.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Inilah Tanda Wanita yang Sukses
0 Suka, 0 Komentar, 24 Jun 2018

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?