Tampang

Spekulasi di Balik Teror Bom Kampung Melayu

25 Mei 2017 13:44 wib. 3.326
0 0
Spekulasi di Balik Teror Bom Kampung Melayu

Sampai saat ini bentrok fisik yang dapat meledak menjadi konflik horisontal belum terjadi. Namun demikian, meningkatnya suhu politik akibat bom Kampung Melayu telah meningkatkan kembali ketegangan politik pasca-20 Mei 2017. Karenanya, dari sisi waktu/timing, bom Kampung Melayu ini telah mengubah “budaya” lama politik di Indonesia yang biasanya mereda bila memasuki bulan Ramadhan. Dalam artian, bom Melayu digunakan untuk menjaga ketegangan tetap berlangsung.

Spekulasi penciptaan ketegangan dengan menyeret kelompok Islam ke dalam skenario konflik horisontal sudah terlihat dalam 5 bulan terakhir. Skenario ini terbaca dari adanya sejumlah upaya memancing FPI dan ormas Islam lainnya untuk membuat kerusuhan. FPI dengan soliditas, militansi, dan kepatuhan anggotanya kepada pemimpinnya, Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan karakter ideal untuk dibenturkan dengan kelompok massa lainnya.

Pada 9 Mei 2017 beredar video yang merekam peristiwa ditangkapnya seorang provokator yang menghasut massa kontra-Ahok saat berlangsungnya sidang Ahok. Dalam video itu nampak seorang lelaki yang memakai rompi dengan tulisan “Polisi” pada bagian belakangnya.

Sementara, masih di ruangan yang sama nampak seorang lelaki tanpa baju. Dalam rekaman video tersebut disebutkan jika lelaki tanpa baju tersebut adalah provokator yang ditangkap. Menariknya, masih menurut rekaman video, dari pria yang ditangkap tersebut didapat Kartu Tanda Anggota Polri.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?