Menurut Profesor Didin, pemilihan umum di era Jokowi menampakkan adanya gejala otoritarianisme yang semakin berkembang, di mana pemerintah memiliki paham politik otoriter yang menekankan kekuasaan pada pribadi tertentu.
"Meski melalui proses demokrasi dan pelaksanaan Pemilu selama 10 tahun terakhir, gejala otoritarianisme baru tetap muncul di era Jokowi," ujar Profesor Didin di Jakarta.
Pengamat ekonomi tersebut juga mencatat bahwa di bawah pemerintahan Jokowi, kepentingan bisnis sebagian pihak lebih didahulukan.
"Rakyat bukanlah yang paling diperhatikan, melainkan sekelompok kecil pemilik modal atau oligarki bisnis," tegasnya.