Pada 4 Mei, saat mahasiswa berkumpul di lapangan kampus, sebuah kerumunan menarik perhatian National Guard yang dikerahkan untuk menjaga keamanan. Dalam suasana yang tegang, beberapa mahasiswa mulai melemparkan batu dan benda-benda lain ke arah pasukan. Ketika situasi semakin memanas, enam belas tentara National Guard mulai menembakkan senjata api mereka ke arah mahasiswa, dengan peluru yang menghujani kerumunan dalam waktu kurang dari satu menit.
Hasilnya adalah tragedi yang mengguncang bangsa. Di antara mahasiswa yang tewas, terdapat Jeffrey Miller, Allison Krause, William Schroeder, dan Sandra Scheuer. Kejadian ini segera menarik perhatian media di seluruh negeri, memicu kemarahan dan protes di kampus-kampus lain. Banyak mahasiswa merasa bahwa apa yang terjadi di Kent State mencerminkan ketidakadilan dan kekejaman pemerintah yang tidak memperdulikan nyawa rakyatnya.
Pembunuhan mahasiswa di Kent State menjadi simbol perjuangan generasi muda Amerika melawan perang Vietnam dan politik pemerintah yang otoriter. Aksi ini merangsang gelombang protes yang lebih besar di berbagai kota di seluruh Amerika. Dalam waktu singkat, komunitas akademik merasakan dampak dari tragedi tersebut, dan banyak universitas di negara ini menjadi arena protes besar-besaran.