Karenanya, jika head to head Jokowi-Prabowo, Probowo sudah bisa dipastikan sebagai pemenangnya.
Langkah Prabowo menuju RI 1 pastinya akan menemui sejumlah hadangan dan rintangan. Perlu diingat, pada Pilpres 2014 lalu, kubu Cikeas pun diketahui sebagai pihak yang melakukan penghadangan terhadap Prabowo.
Masalahnya, menghadang Prabowo tidaklah mudah. Isu pelanggaran HAM berat yang sebelumnya disasarkan kepada Prabowo sudah terbukti tidak mempan.
Karena itulah, Gerindra patut mewaspadai kemunculan kasus Saracen ini. Jika, kasus Saracen hanya sampai pada pembentukan opini yang mengaitkan Prabowo dengan komplotan ini, sudah pasti isu ini tidak akan menggoyang Prabowo. Bahkan, Prabowo akan semakin melambung karena opini terkait Saracen yang menyudutkannya.
Demikian juga jika kasus Saracen hanya sampai pada pemanggilan Prabowo. Pemanggilan tersebut justru akan menempatkan Prabowo sebagai korban kriminalisasi. Akibatnya, Prabowo akan semakin melambung.
Menarik untuk ditunggu perburuan Polri pada pemasok dana Saracen. Jika hasil dari perburuan itu tidak menyeret nama Prabowo, maka Prabowo akan semakin melambung,
Tetapi, jika hanya sampai orang-orang dekat Prabowo, sebagaimana isu makar, maka perang opinilah yang akan terjadi. Dan, sama seperti kasus makar, perang opini akan hanya akan menguatkan polarisasi yang ujung-ujungnya menguntungkan Prabowo dalam Pilpres 2019 nanti.
Di-copas dari:
http://www.kompasiana.com/gatotswandito/59af7d56085ea676607885c2/isu-saracen-bikin-jokowi-limbung-dan-prabowo-lambung