Dalam konteks regional, peluncuran rudal ini dilakukan di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara Iran dan Israel, terutama terkait dengan aktivitas militer Iran di kawasan seperti Suriah dan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan di wilayah Palestina. Israel, yang telah lama menganggap Iran sebagai ancaman eksistensial, kemungkinan akan menanggapi perkembangan ini dengan perhatian serius. Peluncuran Fattah-1 juga bisa memicu perlombaan senjata baru di Timur Tengah, dengan negara-negara tetangga yang mungkin akan memperkuat sistem pertahanan mereka.
Sebelum peluncuran ini, Iran telah mengembangkan berbagai jenis rudal balistik dan drone, tetapi Fattah-1 membawa kehadiran teknologi hipersonik ke tingkat yang baru. Ini menjadi dorongan untuk IRGC, yang telah lama berfokus pada pengembangan kekuatan militer mereka sebagai cara untuk memperkuat posisinya di panggung global. ISIRGC juga menyampaikan bahwa pengembangan dan peluncuran Fattah-1 merupakan bagian dari upaya Iran untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membela diri dan melindungi kepentingannya di kawasan yang dinamis ini.
Lebih lanjut, peluncuran ini juga menjadi langkah simbolis yang menunjukkan tekad Iran untuk tidak mundur dari konflik yang tengah berlangsung. Dengan pernyataan yang berani ini, Iran ingin menunjukkan bahwa mereka siap untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorialnya, serta berkomitmen untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan.