Tampang.com | Gubernur Jakarta Pramono Anung melontarkan pernyataan tegas menyusul gangguan layanan digital Bank DKI yang kembali terjadi pada akhir Maret 2025. Ia menegaskan bahwa tak akan ada lagi praktik "titipan" dalam penunjukan direksi Bank DKI, demi menciptakan pengelolaan yang profesional dan bebas dari kepentingan politik maupun oknum internal.
Akhiri Praktik Titipan, Dorong Profesionalisme
Dalam rapat pimpinan di Balai Kota Jakarta pada Senin (14/4/2025), Pramono menekankan bahwa profesionalisme adalah harga mati bagi Bank DKI. Ia tidak ingin ada lagi direksi yang duduk karena rekomendasi dari pihak tertentu.
“Tidak boleh lagi titipan dari siapa pun untuk direksi Bank DKI ini,” ujar Pramono dalam unggahan video di akun Instagram resminya, @pramonoanungwa.
Menurutnya, lemahnya pengelolaan internal dan masih adanya celah permainan dari dalam menjadi akar dari berbagai permasalahan yang terjadi, termasuk insiden gangguan sistem digital yang berulang.
Gangguan Sistem Terulang, Pramono Wajibkan Audit Menyeluruh
Gangguan layanan yang terjadi bukanlah yang pertama. Pramono mengungkapkan, insiden ini sudah terjadi tiga kali, dengan pola serupa: lemahnya sistem teknologi informasi dan dugaan kebocoran data.