“Kita pikirkan untuk ubah nama Bank DKI. Mungkin menjadi Bank Jakarta atau nama lain yang lebih global,” ujar mantan Sekretaris Kabinet tersebut.
Pemulihan Citra Jakarta Lewat Reformasi Finansial
Pramono mengaitkan masalah ini dengan reputasi Jakarta di mata dunia. Menurutnya, penurunan peringkat kota Jakarta dari posisi ke-54 menjadi ke-74 secara global mencerminkan pentingnya pembenahan dari dalam, termasuk sektor perbankan daerah.
“Kalau pengelolaan Bank DKI dibenahi dan dikelola secara profesional, kita bisa bangun kembali citra Jakarta sebagai kota besar berkelas dunia,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah tegas ini, Gubernur Pramono Anung menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya merespons masalah, tetapi juga membenahi sistem secara menyeluruh dan menyongsong transformasi total Bank DKI.