Namun, Indonesia tetap memiliki kebijakan luar negeri yang pragmatis. Meski ada ketegangan perdagangan global, Indonesia tetap dapat menjaga hubungan baik dengan negara besar lainnya, seperti China dan negara-negara Uni Eropa. Dengan kebijakan diplomasi yang tepat, Indonesia bisa memitigasi dampak negatif dari kebijakan Trump dan mengoptimalkan peluang ekonomi lainnya.
Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 akan membawa dampak signifikan, baik bagi AS maupun negara-negara mitra dagang seperti Indonesia. Meskipun kebijakan proteksionisme Trump bisa memicu ketidakpastian di pasar global dan berpotensi mengganggu arus modal asing, Indonesia tetap memiliki daya tarik tersendiri dengan pasar domestik yang besar dan stabilitas politik yang cukup baik.
Tantangan terbesar bagi Indonesia adalah bagaimana menyesuaikan kebijakan perdagangan dan investasi dalam menghadapi kebijakan ekonomi Trump. Sementara itu, Indonesia juga harus memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain untuk memitigasi potensi dampak negatif dari kebijakan luar negeri AS yang lebih fokus pada kepentingan domestik. Dengan kebijakan yang cerdas dan fleksibel, Indonesia dapat tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi meskipun terjadi perubahan dinamika global yang dipengaruhi oleh kebijakan Trump.