Tampang

Harga Tiket Pesawat Domestik: Faktor Penyebab dan Dampaknya

22 Jul 2024 23:44 wib. 98
0 0
Sejumlah penumpang berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah
Sumber foto: Goggle

Beberapa hari yang lalu, sejumlah penumpang tampak berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, NTB. Kegiatan ini dilakukan pada Rabu, 12 Juni 2024. Namun, di balik aktivitas ini, masih banyak penumpang yang merasakan bahwa harga tiket pesawat domestik di Indonesia terlalu mahal. Pengamat penerbangan pun mulai mengungkap lima penyebab utama di balik tingginya harga tiket pesawat domestik di Tanah Air.

Salah satu pengamat penerbangan menyatakan bahwa tingginya harga tiket pesawat domestik di Indonesia tidak lepas dari "pungutan cukup besar" yang diterapkan oleh pemerintah kepada penumpang. Para pengamat menyebutkan bahwa pungutan tersebut antara lain terdiri dari pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 11%, iuran wajib asuransi Jasa Raharja, serta retribusi bandara atau PJP2U.

Tak hanya itu, pengamat juga menyoroti adanya biaya "titipan" dalam harga avtur seperti throughput fee, yang merupakan pungutan pada setiap distribusi avtur oleh pengelola bandara. Mereka juga menunjukkan bahwa di pangkalan udara militer seperti Halim Perdana Kusuma atau Juanda, terdapat "biaya ganda" dari otoritas bandara dan Danlanud. Semua hal ini sesungguhnya memberikan beban tambahan pada tiket pesawat domestik.

Menurut para pengamat, jika pemerintah Indonesia ingin menciptakan harga tiket pesawat domestik yang lebih efisien, mereka perlu untuk membedah ulang komposisi harga tiket secara rinci dan menghapuskan pungutan-pungutan yang dianggap terlalu besar. Hal ini dilakukan agar harga tiket pesawat domestik dapat menjadi lebih kompetitif dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa pelancong asal Indonesia juga menyuarakan keluh kesah mereka mengenai harga tiket pesawat domestik yang dinilai mahal. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku memilih untuk berlibur ke luar negeri karena dianggap lebih murah. Seorang karyawan swasta di Jakarta, misalnya, mengungkapkan bahwa dia ingin mengunjungi 38 provinsi di Indonesia. Namun, harga tiket pesawat domestik yang mahal membuatnya mencari alternatif lain untuk tujuan perjalanannya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Syarat-Syarat Agar Doa Terkabul
0 Suka, 0 Komentar, 14 Mei 2018
Menjajaki Mutiara Biru di Maroko
0 Suka, 0 Komentar, 31 Jul 2017

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?