Sementara, lewat informasi yang disampaikan Polri tentang adanya rencana Saracen juga akan dioperasikan pada 2019, maka Prabowo dan Gerindra pun dituding akan menggunakan cara-cara kotor untuk memenangi Pemilu 2019.
Perang urat syaraf ini menjadi lebih menarik dengan dirilisnya hasil survei oleh SMRC, Indikator, dan Charta Politica dalam waktu yang hampir bersamaan. Selain menyebut hampir 70% responden puas atas kinerja Jokowi, ketiganya pun mengungkapkan bahwa tingkat elektabilitas Jokowi yang memuncaki klasemen sementara dengan tingkat elektabilitas Prabowo yang jauh mengekor di bawahnya.
Soal perang urat syaraf pra-Pemilu 2019, kubu Prabowo tidak perlu khawatir. Sejumlah dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh mantan Gubernur Jakarta Ahok bisa dijadikan pintu masuknya. Apalagi, sebagai gubernur penerus periode Jokowi-Ahok-Djarot, Anies memiliki tanggung jawab moral untuk menyelamatkan uang rakyat DKI.
Dalam perang urat syaraf ini, mantan komisionaris KPK sekaligus anggota timses Anies-Sandi, Bambang Widjojanto, bisa diperankan. Apalagi, sebelumnya Bambang mengklaim bahwa KPK pada masanya telah mendapat sejumlah laporan terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ahok.