Seorang ayah telah pergi setelah menghabiskan waktu berkualitas bersama anaknya. Namun, kepergian yang tiba-tiba terjadi dalam sebuah gubuk. Pada saat itu, cuaca sedang buruk, petir menyambar di berbagai tempat di sekitar mereka. Seolah dirasakan firasat yang mendorong ayah untuk mengungkapkan ucapan terakhir kepada anaknya, yang pada akhirnya menyelamatkan nyawanya.
Ayah tersebut, yang dikenal dengan inisial FN (40), akhirnya meregang nyawa di gubuk setelah tersambar petir. Kejadian pilu tersebut terjadi saat FN dan anaknya tiba-tiba kehujanan ketika sedang mengendarai sepeda motor. FN kemudian memutuskan untuk menyuruh anaknya naik angkutan umum, untuk menghindari anaknya dari terkena hujan. Setelah mengantarkan anaknya naik angkot, FN berteduh di sebuah gubuk di Cimenteng, Sukabumi. Tanpa diduga, petir menyambar tubuhnya, dan warga sekitar menemukan tubuh FN yang sudah tak bernyawa setelah hujan reda. Jasad FN lalu dibawa ke rumah sakit, di mana istri dan anaknya datang dengan tangis yang pecah.