Tampang

Dengan Jurus Bangaunya Anies Baswedan Siap Patuk Jokowi

18 Okt 2017 11:06 wib. 2.845
0 0
Dengan Jurus Bangaunya Anies Baswedan Siap Patuk Jokowi

Dalam perang urat syaraf ini, mantan komisionaris KPK sekaligus anggota timses Anies-Sandi, Bambang Widjojanto, bisa diperankan. Apalagi, sebelumnya Bambang mengklaim bahwa KPK pada masanya telah mendapat sejumlah laporan terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ahok.

Di saat yang bersamaan, para penentang Jokowi harus memanfaatkan slogan “Dwitunggal Jokowi-Ahok” yang digembar-gemborkan oleh pendukung keduanya.

“Dwitunggal Jokowi-Ahok”, artinya Jokowi adalah Ahok dan Ahok adalah Jokowi. Dengan kata lain, Jokowi-Ahok: satu pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Dengan menguatkan slogan yang justru dikreasikan oleh sebagian pendukung Jokowi sendiri ini maka desakan untuk menindalanjuti laporan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ahok sama halnya dengan melakukan serangan terhadap Jokowi.

Sebenarnya, menggembosi elektabilitas Jokowi lewat sejumlah kasus tipikor yang dilakukan oleh Ahok jauh lebih mudah ketimbang lewat isu reklamasi Teluk Jakarta.

isu reklamasi Teluk Jakarta bukanlah cemilan bagi orang kebanyakan. Tanpa kemasan yang mudah dipahami oleh orang awam, ini tidak ada bedanya dengan isu neolib yang ditembakkan kearah pasangan SBY-Boediono saat Pilpres 2009. Tapi, inilah tantangan bagi para penentang Jokowi.

Selain itu, pembingkaian media menjadi masalah tersendiri bagi Anies saat berhadapan dengan Jokowi. Anies, sebagaimana SBY, dibingkai negatif oleh media. Sebaliknya, Jokowi masih dibingkai positif. Dan, sebagaimana kepada SBY, media akan mem-blow up setitik kecil kesalahan yang dilakukan Anies, meski kesalahan itu jelas-jelas tidak sengaja dilakukan.

Tetapi, Anies tidak perlu ciut nyali. Sebab baik isu reklamasi Teluk Jakarta maupun dugaan kasus tipikor yang menyeret nama Ahok dapat disederhanakan dengan menyampaikan intisari dari kedua isu tersebut, yaitu ketidakadilan dalam penegakan hukum. Bahkan dengan bahasa sesederhana itu, kedua isu ini dapat “dinasionalisasikan”.

Dengan menasionalisasikannya, maka kedua isu ini tidak hanya memusar di Jakarta. Kedua isu ini akan menjadi isu nasional dan pastinya akan lebih berdampak buruk pada elektabilitas Jokowi.

Namun demikian, kalau pun elektabilitas Jokowi merosot gegara duelnya dengan Anies, belum tentu suara akan beralih ke Prabowo. Sebab, menurunnya elektabilitas Jokowi akan menyebabkan swing voter mengalihkan suaranya ke figur mana pun.

Inilah yang akan membuat kompetisi pra-Pemilu 2019 menjadi lebih menarik. Jokowi akan dikerubut, tetapi para pengerubutnya pun akan saling berebut.

Dan, tanpa menunggu lebih lama lagi, patukan-patukan jurus bangau Anies akan bersarang di titik-titik terlemah Jokowi.  

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?