Tampang

Ngaconya Klaim Nasdem yang Sebut Gatot Nurmantyo Dukung Jokowi 2 Periode

21 Nov 2017 13:07 wib. 5.272
0 0
Ngaconya Klaim Nasdem yang Sebut Gatot Nurmantyo Dukung Jokowi 2 Periode

“Gatot Nurmantyo: Bayangkan kalau 2019 Nanti Bukan Jokowi...” Begitu judul berita Tempo.co yang dipublish pada 16 November 2017.

Kontan berita tersebut menimbulkan kegaduhan. Ada kelompok yang bersorak-sorai atas berita yang memuat pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menyampaikan pemaparannya di hadapan peserta rakernas Partai NasDem, di Jakarta International (JI) Expo, Jakarta Pusat, pada 16 November 2017.

Sebaliknya, ada pula kelompok yang mengecam karena menganggap Gatot telah menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo untuk melanjutkan masa pemerintahannya hingga dua periode atau sampai 2014.

Link berita Tempo tersebut kemudian tersebar lewat jejaring sosial dengan tagar #KamiBersamaPanglima.

Benarkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk melanjutkan masa kepemimpinannya?

Gatot Nurmantyo Bicara “ke Timur”, Nasdem Menangkapnya “ke Atas”

"Bayangkan, kalau nanti 2019 bukan Jokowi, presidennya mengatakan infrastruktur. Apa itu. Hapus? Apa jadinya bangsa ini," kata dia yang kembali disambut riuh kader NasDem. Tulis Tempo dalam isi beritanya.

Selain Tempo, Tribunnews.com pun memberitakannya. Tribunnews menulis pernyataan Gatot Nurmantyo dengan lebih lengkap.

"Bayangkan apabila pak SBY tidak menjadi presiden dua periode, tentu kita tidak mengalami situasi semacam ini. Betul. Bayangkan kalau nanti dua ribu sembilan belas bukan Pak Jokowi, Presiden (yang baru) mengatakan, infrastruktur apa itu, hapus," ujar Gatot Nurmantyo dalam pemaparannya, di acara rekernas Partai NasDem, di Jakarta International (JI) Expo, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).

Apabila mengacu pada pidato Gatot yang ditulis oleh Tribunnews, pernyataan Gatot tersebut tidak mengarah pada figur, tetapi kepada masa pemerintahan.

Artinya, Gatot menghendaki seorang presiden, siapa pun juga, diberi kesempatan untuk memimpin selama dua periode.

Alasannya? Gatot pun melanjutkan pidatonya, “Presiden (yang baru) mengatakan, infrastruktur apa itu, hapus."

Jelas, dalam pidatonya itu Gatot menekankan pembangunan yang tidak terputus atau berkelanjutan.

Tempo kemudian menulis (penebalan oleh penulis) “Menurut Gatot, terpilihnya Jokowi sangat penting untuk melanjutkan program pembangunan yang sekarang ini sedang dijalankan. Apalagi dia menilai Indonesia sebagai negara yang aneh karena tidak mempunyai rancangan pembangunan jangka panjang.

"Rancangan sepuluh tahun aja enggak ada. Adanya rencana lima tahunan dan diserahkan pada presiden," ujarnya.

Karena itu, menurut dia, tatanan yang sekarang sudah berjalan di bawah Presiden Jokowi penting untuk berlanjut, sehingga pembangunan bisa terwujud.

"Setelah itu ganti lagi enggak masalah. Ini karena sistem kita seperti ini," kata Gatot Nurmantyo

Diberitakan juga jika Gatot menuturkan ketidakadaan rencana itu terbilang ironis. Panglima mengibaratkan seorang bapak saja pasti memiliki rencana jangka panjang untuk anaknya.

"Bangsa Indonesia nggak ada rencana sepuluh tahunan, nggak ada, yang ada rencana lima tahunan yang diserahkan presiden terpilih, gila nggak?" kata Gatot dalam pidatoonya.

Mungkin, kerena menangkap pernyataan Gatot sebagai dukungan kepada Jokowi untuk meneruskan pemerintahannya, kader NasDem menyorakinya.

"Dia sepakat sama kita, kalau panglima bilang dua periode ya berarti senafas dengan NasDem, NasDem tentu mengapresiasi itu," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Surya Paloh yang telah menyatakan partai yang dipimpinnya mendujung Jokowi untuk mempertahankan jabatannya sebagai Presiden RI (Sumber: Tribunnews.com).

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.