Ketika itu Kompasiana memang masih menjadi salah satu media yang dipantau. PoliticanaWave, bahkan, memasukkan Kompasiana ke dalam katagori media. Di dalam katagori tersebut Kompasiana berada bersama Kompas.com, Tempo.co, Republika.co.id, Vivanews.com, dan lainnya.
Sayangnya, setelah Kompasiana berganti format, satu persatu “pembelot” Jokowi hengkang atau hanya sesekali mengunggah artikelnya. Dan, sampai sekarang belum ada wadah bagi mereka untuk menyalurkan suaranya.
Sebaliknya, pendukung Jokowi yang juga pendukung Ahok membentuk Seword yang kemudian menjadi populer setelah sejumlah seleb twit pendukung Ahok men-share-nya lewat jejaring sosial.
Tidak mengherankan jika Ahok yang namanya disebut-sebut dalam sejumlah kasus kasus korupsi masih dianggap bersih. Begitu juga dengan perangai-perangai buruk Ahok. Ahok pun diopinikan tidak menistakan agama. Sebaliknya, Ahok diposisikan sebagai korban politisasi agama. Karenanya tidak mengherankan jika suara yang diperoleh Ahok dalam Pilgub DKI 2017 tetap tinggi, bahkan menang dalam putaran pertama.