Tampang

Bocoran Agenda Pro-Jokowi yang Akan Memperkuat Pasukan Penulis Opininya

27 Jan 2018 14:30 wib. 2.403
0 0
Bocoran Agenda Pro-Jokowi yang Akan Memperkuat Pasukan Penulis Opininya

Memasuki akhir 2015, sebagian Kompasianer pendukung Jokowi berbalik menentang Jokowi. Konon, pihak lingkar Istana sempat menanyakan perubahan peta di Kompasiana.

Ketika itu Kompasiana memang masih menjadi salah satu media yang dipantau. PoliticanaWave, bahkan, memasukkan Kompasiana ke dalam katagori media. Di dalam katagori tersebut Kompasiana berada bersama Kompas.com, Tempo.co, Republika.co.id, Vivanews.com, dan lainnya.

Sayangnya, setelah Kompasiana berganti format, satu persatu “pembelot” Jokowi hengkang atau hanya sesekali mengunggah artikelnya. Dan, sampai sekarang belum ada wadah bagi mereka untuk menyalurkan suaranya.

Sebaliknya, pendukung Jokowi yang juga pendukung Ahok membentuk Seword yang kemudian menjadi populer setelah sejumlah seleb twit pendukung Ahok men-share-nya lewat jejaring sosial.

Tidak mengherankan jika Ahok yang namanya disebut-sebut dalam sejumlah kasus kasus korupsi masih dianggap bersih. Begitu juga dengan perangai-perangai buruk Ahok. Ahok pun diopinikan tidak menistakan agama. Sebaliknya, Ahok diposisikan sebagai korban politisasi agama. Karenanya tidak mengherankan jika suara yang diperoleh Ahok dalam Pilgub DKI 2017 tetap tinggi, bahkan menang dalam putaran pertama.

Seiring dengan sejumlah pertemuan yang digelar oleh relawan Jokowi, Kompasiana pun digerujuk oleh artikel-artikel pendukung Jokowi. Artikel-artikel yang diunggah itu sebenarnya ditulis secara asal-asalan. Dan, terkesan hanya diposting untuk membebamkan artikel-artikel anti-Jokowi dengan memanfaatkan kelemahan format baru Kompasiana.

Saat ini para pendukung Jokowi sudah mengambil ancang-ancang untuk menghadapi Pilpres 2019 dengan artikel-artikel opininya. Dan, melihat dari perkembangan yang sampai detik ini berlangsung, para pendukung Jokowi lebih terkoordinasi ketimbang saat menghadapi Pilpres 2014. (Sebagai informasi, saat Pilpres 2014, pendukung Jokowi di Kompasiana “bekerja” sendiri-sendiri tanpa ada komunikasi, apalagi koordinasi).

Jika agenda pro-Jokowi berjalan, maka di fron internet Jokowi akan dikawal 3 kekuatan; pertama media daring, kedua media sosial, ketiga media atau situs opini. Sementara, lawan Jokowi hanya akan didukung oleh 1 kekuatan, yaitu media sosial. Singkatnya, 3 lawan 1.

Melihat para pendukung Jokowi sudah menggelar pelatihan kepenulisan opini, pro-Jokowi nampaknya serius untuk memenangkan pertarungan di ranah opini.

Pertanyaannya, bagaimana para laan Jokowi akan menghadapi agresivitas para pendukung Jokowi di fron internet?

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Nasi Uduk Dki Jakarta
0 Suka, 0 Komentar, 23 Jul 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.