Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat partisipasi Pilkada Jakarta mencapai 69,57 persen. Data hasil hitung cepat ini diperoleh dari 99,50 persen yang telah masuk dan tervalidasi pada 27/11/24. Persentase masyarakat yang tidak berpartisipasi atau golput diperkirakan sekitar 30%.
Partisipasi masyarakat dalam Pilkada merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga demokrasi. Pilkada merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili kepentingan publik. Namun, disayangkan bahwa angka golput di Jakarta masih tergolong tinggi.
Penting untuk memahami alasan di balik angka golput yang tinggi ini. Salah satu faktor utama adalah kurangnya kesadaran politik di kalangan masyarakat. Banyak warga yang merasa bahwa partisipasi dalam pemilihan tidak akan memberikan dampak signifikan bagi kehidupan mereka. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pentingnya pemilihan juga menjadi penyebab utama rendahnya partisipasi dalam Pilkada.
Tidak hanya itu, adanya ketidakpercayaan terhadap para calon pemimpin juga turut menjadi faktor penyebab tingginya angka golput. Banyak masyarakat yang kecewa terhadap kinerja para politisi yang terpilih sebelumnya, sehingga mereka memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pemilihan yang dianggap tidak akan memberikan perubahan yang signifikan.