Tampang

Menunggu Lampu Lalu Lintas: Kesabaran di Tengah Kesibukan Kota

18 Jun 2024 09:28 wib. 43
0 0
menunggu lampu lalu lintas
Sumber foto: Pinterest

Menunggu lampu lalu lintas berubah adalah bagian yang tak terpisahkan dari mobilitas di tengah kesibukan kota. Di antara kebisingan klakson, hiruk pikuk kendaraan, dan derasnya aktivitas, momen tersebut seringkali dianggap sebagai gangguan kecil. Namun, sebenarnya menunggu di lampu lalu lintas mengajarkan kita sebuah pelajaran penting: kesabaran.

Kesabaran dalam menunggu di lampu lalu lintas tidak semata-mata bersifat kontemplatif atau sekadar menahan diri dari kegelisahan. Lebih dari itu, ini adalah bentuk kepatuhan terhadap aturan serta tindakan proaktif kita untuk menjaga keselamatan tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya. Dalam dua atau tiga menit ketika lampu lalu lintas di depan kita berubah dari merah menjadi hijau, kita memiliki kesempatan untuk merenung sejenak, mengatur ulang pikiran, atau bahkan sekadar menikmati sepotong keheningan sebelum kembali terjun ke dalam kesibukan kota.

Menunggu di lampu lalu lintas juga mencerminkan dinamika kehidupan kota yang tak pernah berhenti. Di tengah kemacetan dan kepadatan lalu lintas, kita melihat betapa sibuknya kehidupan di kota-kota besar. Namun, di balik itu semua, terdapat hikmah bahwa meski kita dihadapkan pada kesibukan yang melulu, kita tetap mampu menyisihkan waktu untuk menunggu, menahan diri, dan memahami bahwa ada hal-hal di luar sana yang tak dapat kita kendalikan, namun perlu kita terima.

Terlepas dari kesibukan kota, menunggu lampu lalu lintas juga menuntut kita untuk mengasah kesabaran. Bagi sebagian orang, menunggu di lampu merah dapat menjadi ujian kesabaran tersendiri. Terutama di era di mana segalanya tampak serba instan, menunggu beberapa menit di persimpangan jalan terasa seperti waktu yang berjalan lambat. Namun, kita perlu menyadari bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam mobilitas di jalan raya.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%