Selanjutnya, mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional perlu diperkuat serta memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan mandatnya.
Sebagai informasi, BRICS merupakan kelompok informal yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini pertama kali diinisiasi pada tahun 2006 dengan tujuan membahas isu-isu global terkini. Pada tahun 2023, keanggotaan BRICS memperluas dengan bergabungnya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS memiliki dampak yang signifikan, terutama dalam memperkuat hubungan serta kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya. Selain itu, hal ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri yang didasarkan pada nilai bebas aktif, yaitu menjalin hubungan baik dengan semua negara tanpa terikat pada kubu tertentu.
Indonesia percaya bahwa keberadaan dalam BRICS tidak hanya memberikan manfaat bagi negara itu sendiri, tetapi juga memberikan dorongan bagi kerja sama antarnegara-negara berkembang dalam mencari solusi atas permasalahan global yang dihadapi saat ini. Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan BRICS dapat menjadi wadah yang semakin kuat untuk menghasilkan kontribusi yang lebih nyata bagi pembangunan berkelanjutan serta penyelesaian isu-isu global lainnya.