Selama ini, Venus sering kali dianggap sebagai planet yang "mati", tandus, dan tidak memiliki aktivitas geologis yang signifikan. Namun, penelitian terbaru mengguncang anggapan tersebut. Planet tetangga Bumi ini ternyata masih menyimpan kehidupan geologis yang dinamis, membuktikan bahwa Venus belum sepenuhnya tenang di bawah permukaannya.
Venus dan Bumi dikenal sebagai "saudara kembar" di tata surya. Ukurannya hampir identik, dan pada masa awal pembentukannya, kedua planet ini memiliki jumlah air yang setara. Namun, nasib keduanya sangat berbeda. Sementara Bumi berkembang menjadi planet yang kaya akan kehidupan, Venus berubah menjadi dunia panas yang ekstrem, tidak ramah bahkan bagi bentuk kehidupan terkecil.
Kini, berdasarkan studi mutakhir, para ilmuwan menemukan bahwa Venus belum benar-benar mati dari segi geologi. Masih ada proses dinamis yang berlangsung di bawah permukaannya, menunjukkan bahwa planet tersebut jauh lebih aktif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut Gael Cascioli, asisten ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, hasil penelitian ini membuka pemahaman baru mengenai proses bawah permukaan yang berperan besar dalam membentuk kondisi geologis Venus. "Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana dinamika internal Venus masih aktif dan membentuk karakteristik planet hingga saat ini," ungkapnya, dikutip dari Live Science pada Selasa, 27 Mei 2025.
Salah satu temuan paling mencolok adalah keberadaan struktur unik berbentuk cincin di permukaan Venus. Struktur ini disebut corona, yang terbentuk ketika gumpalan panas dari dalam mantel planet naik dan mendorong kerak planet ke atas. Ketika material tersebut mendingin dan kolaps, maka terbentuklah struktur melingkar yang tertinggal di permukaan.