Perbedaan Utama dan Hubungannya
Perbedaan paling mendasar antara stigma dan paradigma terletak pada lingkup, fungsi, dan dampaknya:
Lingkup: Stigma lebih sempit, fokus pada penilaian dan cap negatif terhadap individu atau kelompok kecil. Paradigma lebih luas, yaitu kerangka berpikir yang dianut oleh komunitas atau masyarakat secara keseluruhan.
Fungsi: Stigma berfungsi untuk mengucilkan dan merendahkan. Paradigma berfungsi untuk menafsirkan dan memahami realitas, baik itu ilmiah maupun sosial.
Dampak: Dampak stigma bersifat personal dan merusak psikologis individu. Dampak paradigma lebih sistemik dan memengaruhi struktur sosial, kebijakan, serta norma-norma yang berlaku.
Meskipun berbeda, keduanya bisa saling berhubungan. Sebuah stigma bisa lahir dan berkembang dari sebuah paradigma. Contohnya, stigma terhadap penderita HIV/AIDS di masa lalu (sebagai "hukuman" atau "penyakit moral") lahir dari paradigma masyarakat yang menganggap seksualitas sebagai tabu dan penyakit sebagai akibat dari perbuatan buruk. Ketika paradigma ini bergeser (berkat kemajuan ilmu pengetahuan yang menjelaskan HIV/AIDS sebagai virus yang bisa diatasi secara medis), stigma tersebut pun perlahan berkurang.