Sementara itu, bipolar adalah gangguan mood yang ditandai oleh episode mood yang jelas dan berganti-ganti. Perubahan suasana hati ini bersifat episodik, artinya ada periode stabil di antaranya. Impulsivitas pada bipolar lebih sering muncul selama fase manik, di mana penilaian seseorang terganggu oleh mood yang tinggi, bukan sebagai ciri perilaku konstan seperti pada ADHD.
Kesulitan tidur pada ADHD biasanya karena hiperaktivitas pikiran atau kesulitan mematikan otak. Pada bipolar, sulit tidur bisa jadi tanda episode manik, sedangkan tidur berlebihan adalah tanda episode depresi. Keduanya membutuhkan penanganan yang sangat berbeda: ADHD seringkali diobati dengan stimulan (yang bisa berbahaya bagi penderita bipolar), sementara bipolar membutuhkan penstabil mood atau antipsikotik.
Pentingnya Diagnosis oleh Ahli
Karena kemiripan sekilas ini, kadang diagnosis awal bisa salah. Seseorang dengan bipolar di fase manik mungkin terlihat hiperaktif dan kurang fokus mirip ADHD. Atau, seseorang dengan ADHD yang frustrasi karena gejalanya bisa tampak depresi. Oleh karena itu, diagnosis yang akurat oleh profesional kesehatan mental (psikiater atau psikolog klinis) sangatlah penting. Mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh, melihat riwayat gejala sejak masa kanak-kanak, pola fluktuasi mood, dan dampak pada berbagai aspek kehidupan untuk membedakan kedua kondisi ini. Jangan pernah mendiagnosis diri sendiri atau orang lain berdasarkan informasi terbatas.