Kedua, ini bagus banget buat perkembangan fisik dan mental anak. Anak-anak jadi lebih aktif bergerak, menghirup udara segar, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan. Ini bisa mengurangi screen time yang berlebihan, meningkatkan kesehatan fisik, dan juga mengurangi stres atau kejenuhan akibat belajar di dalam ruangan terus. Alam punya efek menenangkan yang bisa membantu anak-anak lebih fokus dan rileks.
Ketiga, pendidikan berbasis alam menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Ketika anak-anak berinteraksi langsung dengan alam, mereka akan merasakan sendiri betapa indahnya dan betapa pentingnya menjaga lingkungan. Mereka akan belajar tentang keanekaragaman hayati, daur ulang, atau konservasi secara langsung, bukan cuma dari teori. Ini adalah cara paling efektif untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap bumi sejak dini. Konsep sekolah hijau yang mengintegrasikan lingkungan dalam setiap aspek pendidikan pun bisa jadi makin relevan.
Tentu saja, menerapkan ini butuh kreativitas dan persiapan. Guru-guru perlu dilatih untuk bisa merancang kegiatan belajar yang aman dan efektif di luar kelas. Kurikulum juga harus fleksibel, memberi ruang bagi eksplorasi di alam. Tidak harus selalu ke hutan atau gunung, kok. Halaman sekolah, kebun belakang, taman kota, atau bahkan sekadar pot-pot tumbuhan di kelas pun bisa jadi medium belajar yang efektif.