Mengenal lebih dekat dalam hal ini adalah senantiasa mempunyai hubungan ikatan persaudaraan antar sesama umat dengan anak kecil atau anak (untuk mengenang rasa dari masa kecilnya), dengan keluarganya terutama orang tua, dengan masyarakat Indonesia, dan memasyarakatkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan. Itulah yang menjadi pedoman hidup Syek Ali sebagai pendakwah sekaligus khalifah di muka bumi ini.
Masa kecil Syek Ali, dipenuhi dengan kasih sayang dari pihak keluarganya maupun orang-orang di sekitarnya. Ketika orang tuan Syek Ali hidup di Madinah, orang tua Syek Ali memiliki teman yang selalu membawa istri dan anak perempuannya (Nadia) berkunjung ke rumah. Tanpa disadari ternyata Syek Ali memiliki ketertarikan terhadap anak perempuan tersebut, hingga pihak keluarganya menangisi kepergian perpindahan keluarga Nadia ke tanah Indonesia. Pada akhirnya, Syeh Ali pun memutuskan untuk menjemput Nadi ke Indonesia dan menikahinya.