“Sekarang kami sedang membuka kolaborasi, dan bahkan sudah ada mitra yang menawarkan 1.000 beasiswa bagi mahasiswa S1. Di sisi lain, kami juga mulai memberikan pelatihan kecerdasan buatan kepada para guru,” jelas Mukti.
Ia menambahkan, pelatihan ini bukan hanya sekadar pengenalan, tetapi juga diarahkan menuju sertifikasi kompetensi sebagai nilai tambah bagi guru di era digital. “Kami targetkan guru yang sudah memiliki dasar teknologi informasi dapat mengikuti pelatihan ini. Sertifikasi akan menjadi pengakuan atas keahlian mereka dalam bidang AI,” jelasnya.
Pelatihan Gratis untuk 1 Juta Guru
Soal biaya pelatihan, Abdul Mukti memastikan program ini tidak akan membebani keuangan guru. “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai mitra. Bahkan, sudah ada yang menawarkan pelatihan AI secara gratis untuk 1 juta guru,” ungkapnya optimistis.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk memastikan bahwa pendidikan Indonesia tidak tertinggal dalam revolusi teknologi. Dengan melibatkan sektor swasta, peluang untuk menciptakan tenaga pendidik yang adaptif terhadap AI akan semakin terbuka.