Selain itu, penting untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal. Kurikulum yang kontekstual dan sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi serta budaya setempat akan lebih efektif dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Pendidikan yang relevan juga akan lebih menarik bagi siswa, sehingga dapat mengurangi angka putus sekolah.
Dukungan psikososial juga tidak kalah pentingnya dalam mengatasi kesenjangan pendidikan. Anak-anak yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung sering kali menghadapi berbagai tekanan psikologis yang dapat menghambat proses belajar mereka. Program konseling dan dukungan psikososial di sekolah dapat membantu anak-anak ini mengatasi masalah mereka dan tetap fokus pada pendidikan.
Secara keseluruhan, mengatasi kesenjangan pendidikan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, hingga masyarakat luas harus berkontribusi secara aktif. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan merata bagi semua anak di Indonesia.