PP PBSI kecewa dengan hasil atlet Pelatnas di Indonesia Open 2024. Imbasnya, atlet Olimpiade ditarik keikutsertaannya dari Australia Open 2024. Kurang lebih 30 atlet Indonesia turun di turnamen BWF Super 1000 Indonesia Open. PP PBSI sejatinya menargetkan para pemain mendapatkan hasil maksimal. Terutama atlet-atlet yang diproyeksikan menuju Paris 2024. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. PBSI gigit jari setelah wakil-wakil andalannya tersingkir di babak-babak awal.
Hasil negatif ini tentu menjadi perhatian khusus bagi PP PBSI, secara khusus tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Kabid Binpres PBSI, Ricky Soebagdja menyebut, mereka bakal melakukan evaluasi menyeluruh bagi para atlet dan pelatih. Tidak hanya hasil di Indonesia Open saja, tapi juga tur Asia secara keseluruhan. Alih-alih merebut gelar juara, PBSI gigit jari setelah wakil-wakil andalannya tersingkir di babak-babak awal. Yang lebih menyakitkan, karena yang mencapai hasil terbaik justru datang dari luar Pelatnas. Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani bisa mencapai semifinal Indonesia Open 2024, sebelum dikalahkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee 27-29, 13-21.
Keputusan ini tidak lepas dari langkah Bijak PBSI mengingat situasi pandemi yang belum reda. PBSI mempertimbangkan kesehatan para atlet dan stabilitas persiapan menuju Olimpiade, yang merupakan agenda penting bagi olahraga bulu tangkis Indonesia. Dalam keterangannya, Gubernur PBSI Agung Firman Sampurna menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan bersama dan sebagai upaya untuk melindungi atlet-atlet Indonesia dari risiko yang mungkin terjadi selama kompetisi.