2. Agroforestri
Agroforestri adalah integrasi pohon dan tanaman dalam sistem pertanian. Ini membantu meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi erosi, dan menyediakan habitat bagi satwa liar. Pohon juga membantu menyimpan karbon, mengurangi dampak perubahan iklim.
3. Inovasi Teknologi
Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi pertanian. Penggunaan drone, sensor tanah, dan analitik data memungkinkan petani untuk mengelola lahan dengan lebih presisi, mengurangi limbah, dan meningkatkan hasil panen. Teknik seperti pertanian vertikal dan hidroponik memungkinkan produksi pangan di lingkungan perkotaan dengan lahan terbatas.
4. Pengelolaan Sumber Daya Air
Air adalah sumber daya penting dalam produksi pangan. Praktik pengelolaan air yang berkelanjutan, seperti irigasi tetes dan pengumpulan air hujan, membantu mengurangi penggunaan air dan memastikan keberlanjutan sumber daya air untuk pertanian.
5. Diversifikasi Tanaman
Diversifikasi tanaman mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan perubahan iklim. Menanam berbagai jenis tanaman juga meningkatkan keanekaragaman hayati dan kesehatan tanah.
6. Pengurangan Limbah Pangan
Limbah pangan adalah masalah besar yang berkontribusi pada ketidakamanan pangan. Mengurangi limbah pangan di seluruh rantai pasokan, dari produksi hingga konsumsi, dapat meningkatkan ketersediaan pangan. Ini termasuk inisiatif untuk menyelamatkan pangan yang masih layak konsumsi dan mengedukasi konsumen tentang pembelian dan penyimpanan yang tepat.
7. Penguatan Sistem Pangan Lokal
Mendukung pertanian lokal dan sistem pangan berbasis komunitas membantu mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Pasar petani, program pertanian didukung masyarakat (CSA), dan inisiatif kebun kota adalah contoh cara untuk memperkuat sistem pangan lokal.