Di tengah penurunan penjualan iPhone, Apple memutuskan untuk meluncurkan strategi baru dalam bentuk sistem kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama 'Apple Intelligence'. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan minat beli masyarakat terhadap produk iPhone, yang sempat merosot akibat kurangnya minat dari pasar terbesar kedua, yaitu masyarakat China.
Penjualan iPhone di China mengalami tekanan persaingan yang sengit, terutama setelah kehadiran Huawei dengan seri Mate 60 Pro yang mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Hal ini menjadi tantangan bagi Apple untuk mempertahankan posisinya di pasar China.
Sebagai bagian dari strategi AI, Apple Intelligence bekerjasama dengan ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI. Namun, perlu diingat bahwa ChatGPT sendiri dilarang beroperasi di China. Untuk itu, Apple harus mencari vendor lain yang dapat menyediakan Apple Intelligence di China, sehingga dapat mengembalikan animo masyarakat terhadap iPhone. The Wall Street Journal melaporkan bahwa Apple sedang mendekati beberapa perusahaan teknologi China yang mengembangkan model AI, seperti Baidu, Alibaba Group, dan juga startup asal Beijing, Baichuan AI.