Tampang

Keputusan Pengadilan Inggris tentang Larangan Doa di Sekolah London

19 Apr 2024 11:30 wib. 41
0 0
Keputusan Pengadilan Inggris tentang Larangan Doa di Sekolah London
Sumber foto: istock

Seorang siswa Muslim di Inggris telah kalah dalam tuntutan hukum terhadap larangan ritual doa di sebuah sekolah terkemuka di London dalam kasus mengenai kebebasan beragama di sekolah yang telah menarik perhatian nasional. Siswa tersebut menggugat tindakan hukum terhadap Michaela Community School di barat laut London, dengan mengatakan bahwa kebijakan tersebut bersifat diskriminatif dan "secara unik" memengaruhi keyakinannya karena sifat ritualnya.

Dalam putusan tertulis, Hakim Thomas Linden pada hari Selasa menolak argumen siswa tersebut, memutuskan bahwa dengan mendaftar di sekolah tersebut, ia secara efektif menerima untuk tunduk pada pembatasan dalam mempraktikkan keyakinannya. Menanggapi keputusan tersebut, Katharine Birbalsingh, kepala sekolah Michaela Community, mengatakan "sebuah sekolah seharusnya bebas untuk melakukan apa yang sebaiknya bagi para siswa yang dilayani."

Kontroversi ini telah memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana sekolah-sekolah harus mempertimbangkan kebebasan beragama para siswa dalam kebijakan mereka. Penting untuk memperhatikan bahwa kebebasan beragama dilindungi oleh undang-undang di Inggris, dan kasus-kasus seperti ini memunculkan debat yang mendalam tentang bagaimana pandangan agama harus diakomodasi di lingkungan sekolah yang serba multikultural.

Saat ini, debat tentang kebebasan beragama di sekolah telah menjadi topik yang hangat di masyarakat, terutama di masa di mana multikulturalisme dan kebebasan beragama menjadi sorotan utama. Keputusan pengadilan terhadap kasus ini memperkuat argumen bahwa kebebasan beragama haruslah sejalan dengan aturan dan kebijakan sekolah, serta hak dan kewajiban siswa sebagai bagian dari komunitas sekolah.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?