Selain itu, kasus ini juga membawa isu mengenai perlunya pendekatan yang inklusif dan sensitif terhadap keberagaman keagamaan di sekolah-sekolah. Hal ini memerlukan pertimbangan yang cermat dari pihak sekolah dalam menetapkan kebijakan yang mencakup berbagai aspek keberagaman agama, sekaligus memastikan bahwa kepentingan dan kebutuhan individu tetap diakomodasi.
Seiring dengan perkembangan keputusan ini, para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan perlu terus berkomunikasi dan berkolaborasi untuk mencari solusi yang dapat mengakomodasi kebebasan beragama siswa tanpa mengabaikan tujuan dan kebijakan sekolah. Hal ini menyoroti pentingnya dialog antara sekolah, siswa, orang tua, dan komunitas dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan kebebasan beragama di lingkungan pendidikan.
Kasus ini menunjukkan bahwa diskusi mengenai kebebasan beragama di sekolah tidaklah semata-mata terkait dengan kasus individu, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang peran dan tanggung jawab sekolah dalam mengakomodasi keberagaman keyakinan agama siswa. Ini menegaskan perlunya pendekatan yang holistik dan inklusif dalam menangani isu kebebasan beragama di lingkungan pendidikan.